Kisah Do'a Wanita Penjual Tempe


Di sebuah rumah kecil dipinggiran kota besar. Disana hiduplah seorang perempuan tua yang sangat kuat beribadah. Pekerjaan sehari-harinya ialah membuat tempe dan menjualnya di pasar setiap hari. Ini merupakan satu-satunya sumber pendapatannya untuk membiayai hidupnya. 

Pada suatu pagi, seperti biasa, ketika beliau sedang bersiap-siap untuk pergi menjual tempenya, tiba tiba dia tersadar kalau tempe yang dibuatnya hari itu masih belum jadi, separuh jadi. Diperiksanya beberapa bungkusan yang lain. Ternyatalah memang kesemuanya belum jadi.

Perempuan tua itu merasa amat sedih sebab tempe yang masih belum menjadi pastinya tidak akan laku dan akibatnya tidak akan ada rezekinya pada hari itu. Dalam suasana hatinya yang sedih, dia yang memang kuat beribadah teringat akan firman Allah yang menyatakan bahawa Tuhan dapat melakukan apa saja yang Allah kehendaki, bahwa bagi Allah tiada yang mustahil.

Lalu diapun mengangkat kedua tangannya sambil berdoa, "Ya Allah..., aku memohon kepadaMu agar kacang kedelai ini menjadi tempe. Amin

Begitulah doa ringkas yang dipanjatkan dengan sepenuh hatinya. Dia sangat yakin bahwa Tuhan pasti mengabulkan doanya. Dengan tenang perempuan tua itu menekan-nekan bungkusan bakal tempe dengan ujung jarinya dan dia pun membuka sedikit bungkusan itu untuk menyaksikan keajaiban kacang kedelai itu menjadi tempe. Namun, dia termenung seketika sebab kacang kedelai itu masih tetap seperti semula. Namun dia tidak putus asa, sebaliknya berfikir mungkin doanya kurang jelas didengar oleh Tuhan. Maka dia pun mengangkat kedua tangannya semula dan berdoa lagi. 

"Ya Allah, aku tahu bahwa tiada yang mustahil bagiMu. Bantulah aku supaya hari ini aku dapat menjual tempe karena inilah mata pencarianku. Aku mohon agar jadikanlah kacang kedelaiku ini menjadi tempe, Amin"

Dengan penuh harapan dan debaran dia pun sekali lagi membuka sedikit bungkusan itu. Apakah yang terjadi? Dia termangu dan kecewa karena tempenya masih tetap sama!! Sementara itu matahari pun semakin meninggi dan sudah tentu pasar sudah mulai didatangi ramai orang. Dia tetap tidak kecewa atas doanya yang belum terkabul. Walau bagaimanapun karena keyakinannya yang sangat tinggi dia putuskan untuk tetap pergi ke pasar membawa barang jualannya itu. 

Perempuan tua itu pun berserah pada Tuhan dan meneruskan pergi ke pasar sambil berdoa dengan harapan apabila sampai di pasar kesemua tempenya akan masak. Dia berfikir mungkin keajaiban Tuhan akan terjadi selama perjalanannya ke pasar. Sebelum keluar dari rumah, dia sempat mengangkat kedua tangannya untuk berdoa. 

"Tuhan, aku percaya, Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju pasar, Engkau kurniakanlah keajaiban ini buatku, jadikanlah tempe ini. Amin". 

Lalu dia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan dia tetap tidak lupa membaca doa di dalam hatinya. Sesampainya di pasar, segera dia meletakkan barang-barangnya. Hatinya betul-betul yakin dengan tempenya sekarang sudah jadi. Dengan hati yang berdebar-debar dia pun membuka bakulnya dan menekan-nekan dengan jarinya setiap bungkusan tempe yang ada.

Perlahan-lahan dia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi? Tempenya masih belum jadi!! Dia pun kaget seketika lalu menarik nafas dalam-dalam. Dalam hatinya sudah mulai merasa sedikit kecewa dan putus asa kepada Tuhan karena doanya tidak dikabulkan. Dia merasakan Tuhan tidak adil. Allah tidak kasihan padanya, inilah satu-satunya sumber rezekinya, dari hasil jualan tempe. Dia akhirnya cuma duduk saja tanpa memamerkan barang jualannya sebab dia merasa bahwa tidak bakalan ada orang yang akan membeli tempe yang baru separuh menjadi. Sementara itu hari pun semakin sore dan pasar sudah mulai sepi, para pembeli sudah mulai pulang dan berkurang.

Dia melihat ke kawan-kawan sesama penjual tempe, tempe mereka sudah hampir habis. Dia tertunduk lesu seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan bahwa hari ini tiada hasil jualan yang boleh dibawa pulang. Namun jauh di sudut hatinya masih menaruh harapan terakhir kepada Allah, pasti Allah akan menolongnya. Walaupun dia tahu bahwa pada hari itu dia tidak akan dapat pendapatan langsung, namun dia tetap berdoa buat kali terakhir, 

"Tuhan, berikanlah penyelesaian terbaik terhadap tempeku yang belum jadi ini." Tiba-tiba dia dikejutkan dengan teguran seorang wanita.

"Maaf ya, saya ingin bertanya, Ibu ada nggak yah yang menjual tempe yang belum jadi? Dari tadi saya sudah keliling pasar ini untuk mencarinya tapi tidak ketemu-ketemu..." 

Dia termenung dan terheran-heran seketika. Hatinya terkejut sebab sejak berpuluh tahun menjual tempe, tidak pernah seorang pun pelanggannya mencari tempe yang belum jadi. Sebelum dia menjawab sapaan wanita di depannya itu, cepat-cepat dia berdoa di dalam hatinya

"Tuhan, saat ini aku tidak mau kacang kedelai ini jadi tempe. Biarlah seperti semula, Amin". 

Sebelum dia menjawab pertanyaan wanita itu, dia membuka sedikit daun penutup tempenya. Alangkah leganya dia, ternyata memang benar tempenya masih belum jadi! Dia pun rasa gembira dalam hatinya dan bersyukur pada Tuhan. Wanita itu pun memborong habis kesemua tempenya yang belum jadi itu. Sebelum wanita itu pergi, dia sempat bertanya wanita itu,

"Mengapa ibu mau membeli tempe yang belum jadi?

Wanita itu menerangkan bahawa anaknya yang kini berada di kota besar ingin makan tempe dari desa. Karena tempe itu akan dikirimkan ke si anak, si ibu tadi membeli tempe yang belum jadi supaya kalau sampai di kota besar nanti tempenya sudah jadi. Kalau dikirim tempe yang sudah jadi, dikhawatirkan tempe itu sudah tidak bagus lagi dan rasanya pun kurang enak. 

Perempuan tua itu pun keheranan dan berfikir rupa-rupanya doanya sudah pun dikabulkan oleh Allah SWT.


*****

Kita sering memaksakan kehendak kita kepada Allah sewaktu berdoa, padahal sebenarnya ALLAH lebih mengetahui apa yang kita perlukan dan apa yang terbaik untuk diri kita. Senantiasalah berdoa dalam menjalani kehidupan sehari-hari sebagai hambaNya yang lemah. Jangan sekali-kali berputus asa terhadap apa yang kita minta. Percayalah bahwa Allah akan mengabulkan doa kita sesuai dengan rancanganNya yang mungkin di luar jangkauan kita. Tiada yang mustahil bagi Allah...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel