Kisah Pemuda yang Seharum Kasturi
September 05, 2021
2 Comments
Dikisahkan oleh Al Imam Ibnul Jauzi dalam Al Mawa’idz Wal Majalis tentang kisah seorang pemuda yang menjaga dirinya dari perbuatan zina dan takut kepada Allah. Namanya Abu Bakar Al Miski. Dia dijuluki Al Miski (Si Kasturi) karena tubuhnya selalu menebarkan aroma wangi yang sangat harum dan khas.
“Kalau boleh tahu”, tanya seseorang suatu ketika kepada Abu Bakar Al Miski, “Apa yang menyebabkan Anda selalu memakai misk setiap saat?” kata orang tersebut.
“Demi Allah”, tutur Abu Bakar, “Sungguh aku tidak pernah memakai minyak misk sejak bertahun-tahun yang lalu. Tetapi akan aku ceritakan penyebab mengapa tubuhku selalu mengeluarkan bau harum minyak kasturi”, lanjut Abu Bakar.
“Dahulu pernah ada seorang wanita tak berakhlaq. Dia menipu dan memperdayaku sehingga aku terpaksa masuk ke dalam rumahnya. Setelah itu, ia tiba-tiba menutup pintu rumahnya dan berusaha menggoda serta merayuku. Saat itu aku sangat bingung sekali, aku tak tahu apa yang harus kulakukan untuk bisa keluar dari rumah itu”.
Abu Bakar melanjutkan ceritanya, “Dan akhirnya aku dapat jalan keluar yang kurasa agak keterlaluan. Kukatakan padanya, ijinkan aku pergi ke WC sebentar. Kemudian wanita itu memanggil pembantunya dan memerintahkannya untuk mengantarku ke WC. Ketika sampai di WC, aku mengambil kotoran dan mengoleskannya ke seluruh tubuhku. Aku pun kembali kepada wanita itu, dengan tubuh dan pakaianku yang berlepotan penuh kotoran. Wanita itu kaget sekali… seketika itu juga ia memerintahkan pembantunya untuk mengeluarkanku dari rumahnya”.
“Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Kemudian aku pulang dan membersihkan tubuhku yang penuh kotoran”, kata Abu Bakar kepada orang itu.
"Pada malam harinya", lanjut Abu Bakar, “Saat aku tertidur dan bermimpi, aku mendengar sebuah suara: "Ya, Abu Bakar, engkau telah melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh orang selainmu. Mulai sekarang akan kujadikan tubuhmu selalu harum di dunia dan akhirat".
“Begitulah, mulai saat itu tubuhku selalu mengeluarkan bau wangi seharum minyak misk (kasturi) dan berlanjut sampai sekarang”, kata Abu Bakar Al Misk mengakhiri ceritanya.
Kisah tentang Abu Bakar Al Misk ini telah mencontohkan sikap keteladanan dari seorang pemuda yang teguh menjaga iman dan kehormatan dirinya, meskipun dia berada di posisi yang sulit. Pertentangan antara iman dan hawa nafsu bagi seorang anak muda, tentu bukan hal yang mudah. Namun, hal itu tidak lantas membuat dirinya terperosok dalam kehinaan. Sebagaimana Rasulullah sebelumnya memberi jaminan lewat sabdanya:
“Salah satu di antara tujuh orang yang diberi naungan Allah pada hari kiamat, dimana tiada naungan kecuali naungan-Nya adalah seorang pemuda yang digoda untuk berzina dengan seorang wanita yang berpangkat lagi jelita namun ia menolaknya dan berkata, “Saya takut kepada Allah." (HR Al Bukhari dan Muslim)
Masih adakah pemuda - pemudi di jaman sekarang ini yang memiliki kepribadian seperti Abu Bakar Al Misk, jika suatu ketika muncul godaan moral yang tiba-tiba datang menghadang didepannya? wallahu a'lam.
Mari selamatkan generasi muda kita. Seiring makin maraknya pergaulan bebas antar muda mudi, dimana nilai-nilai moral telah diabaikan. Hal ini tentu menjadi perhatian khusus bagi para orangtua. Upaya menjaga generasi muda melalui bekal pembinaan iman dan akhlaq yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Harapan kita semua, memiliki generasi muslim yang tangguh iman dan akhlaqnya. Generasi yang bisa menjaga kehormatan diri, keluarga dan lingkungannya dari tantangan bahaya moral ke depan. (sebuah renungan)
“Kalau boleh tahu”, tanya seseorang suatu ketika kepada Abu Bakar Al Miski, “Apa yang menyebabkan Anda selalu memakai misk setiap saat?” kata orang tersebut.
“Demi Allah”, tutur Abu Bakar, “Sungguh aku tidak pernah memakai minyak misk sejak bertahun-tahun yang lalu. Tetapi akan aku ceritakan penyebab mengapa tubuhku selalu mengeluarkan bau harum minyak kasturi”, lanjut Abu Bakar.
“Dahulu pernah ada seorang wanita tak berakhlaq. Dia menipu dan memperdayaku sehingga aku terpaksa masuk ke dalam rumahnya. Setelah itu, ia tiba-tiba menutup pintu rumahnya dan berusaha menggoda serta merayuku. Saat itu aku sangat bingung sekali, aku tak tahu apa yang harus kulakukan untuk bisa keluar dari rumah itu”.
Abu Bakar melanjutkan ceritanya, “Dan akhirnya aku dapat jalan keluar yang kurasa agak keterlaluan. Kukatakan padanya, ijinkan aku pergi ke WC sebentar. Kemudian wanita itu memanggil pembantunya dan memerintahkannya untuk mengantarku ke WC. Ketika sampai di WC, aku mengambil kotoran dan mengoleskannya ke seluruh tubuhku. Aku pun kembali kepada wanita itu, dengan tubuh dan pakaianku yang berlepotan penuh kotoran. Wanita itu kaget sekali… seketika itu juga ia memerintahkan pembantunya untuk mengeluarkanku dari rumahnya”.
“Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Kemudian aku pulang dan membersihkan tubuhku yang penuh kotoran”, kata Abu Bakar kepada orang itu.
"Pada malam harinya", lanjut Abu Bakar, “Saat aku tertidur dan bermimpi, aku mendengar sebuah suara: "Ya, Abu Bakar, engkau telah melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh orang selainmu. Mulai sekarang akan kujadikan tubuhmu selalu harum di dunia dan akhirat".
“Begitulah, mulai saat itu tubuhku selalu mengeluarkan bau wangi seharum minyak misk (kasturi) dan berlanjut sampai sekarang”, kata Abu Bakar Al Misk mengakhiri ceritanya.
******
Kisah tentang Abu Bakar Al Misk ini telah mencontohkan sikap keteladanan dari seorang pemuda yang teguh menjaga iman dan kehormatan dirinya, meskipun dia berada di posisi yang sulit. Pertentangan antara iman dan hawa nafsu bagi seorang anak muda, tentu bukan hal yang mudah. Namun, hal itu tidak lantas membuat dirinya terperosok dalam kehinaan. Sebagaimana Rasulullah sebelumnya memberi jaminan lewat sabdanya:
“Salah satu di antara tujuh orang yang diberi naungan Allah pada hari kiamat, dimana tiada naungan kecuali naungan-Nya adalah seorang pemuda yang digoda untuk berzina dengan seorang wanita yang berpangkat lagi jelita namun ia menolaknya dan berkata, “Saya takut kepada Allah." (HR Al Bukhari dan Muslim)
Masih adakah pemuda - pemudi di jaman sekarang ini yang memiliki kepribadian seperti Abu Bakar Al Misk, jika suatu ketika muncul godaan moral yang tiba-tiba datang menghadang didepannya? wallahu a'lam.
Mari selamatkan generasi muda kita. Seiring makin maraknya pergaulan bebas antar muda mudi, dimana nilai-nilai moral telah diabaikan. Hal ini tentu menjadi perhatian khusus bagi para orangtua. Upaya menjaga generasi muda melalui bekal pembinaan iman dan akhlaq yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Harapan kita semua, memiliki generasi muslim yang tangguh iman dan akhlaqnya. Generasi yang bisa menjaga kehormatan diri, keluarga dan lingkungannya dari tantangan bahaya moral ke depan. (sebuah renungan)
Saluut. Terima kasih dan minta izin kalau suatu waktu saya mengulang mengisahkannya kepada orang lain dengan maksud agar lebih luas yang mendapatkan hikmahnya.
ReplyDeleteSilahkan pak Kyai, monggo...^_^
Delete